MANDI JUNUB BISA TIDAK SAH...
Oleh Gus Baha: (ini peting saya utara kan)
Mandi junub merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk diketahui, sebab
berkaitan dengan sah atau tidaknya suatu ibadah.
Menurut Gus Baha, saat mandi junub, tidak boleh ada sabun atau sampo terlebih
dahulu sampai mandi junubnya selesai.
Sebab, lanjut Gus Baha, sampo atau sabun akan berpotensi merubah sifat air,
sehingga dapat menyebabkan tidak sah.
"Syaratnya mandi atau wudhu itu jangan ada di tubuh sesuatu yang merubah air,
misal sabun, sampo atau yang lainnya," ujar Gus Baha.
"Makanya kayak orang mandi junub itu banyak yang salah, jadi 1 ciduk air
lansung pakai sampo, sambungnya.
Karena adanya sabun dan sampo itulah kemudian air berikutnya tidak bisa
menghilangkan hadats besar.
"Berarti semua air ini tidak bisa menghilangkan hadats besar, karena posisi air
yang ke seluruh tubuh berbau sampo,"
Karena itu, beber Gus Baha, untuk mandi junub sebaiknya menggunakan air
bersih hingga mandi junubnya selesai, kemudian baru memakai sampo.
Tapi kalau kamu pakai sampo dulu, kalau rambutnya banyak, maka potensi air
yang menyebar sudah menjadi mutagoyyir," jelas Gus Baha.
Karena itu, tutur Gus Baha, salah satu syarat mandi junub adalah jangan ada
sesuatu di tubuh yang disebut yughoyyiru ma (mengubah).
Gus Baha juga menjelaskan cara mandi junub yang benar agar dapat
menghilangkan hadats besar.
"Ketika waktu mandi junub dari kepala, ya sudah kepala itu awwalul gushli. Kalau
kamu siram wajah dulu, ya wajah awwalul gushli," kata Gus Baha.
Begitupun ketika orang mandi dada dulu, disiramkan di dada saat pertama kali,
berarti dada itu disebut awwalul gushli.
"Pokoknya yang setiap bersamaan niat, awwalul fardhi, faham ya, jadi bebas,
semua bentuknya awal bebas, cuma apapun pilihan Anda, langsung dibersamai
niat" beber Gus Baha.
Gus Baha menegaskan sesuatu yang tidak dibarengi dengan niat, maka hal
tersebut tidak dihitung sebagai mulai fardhu.
"Misalnya ada orang junub, terus ada sisa-sisa mani langsung dia mandi junub
disiram, kan air yang melewati mani tadi, potensinya menjadi mutaghoyyir
(berubah) karena mani tadi," tutur Gus Baha.
Sehingga jika air tersebut menjadi mutaghoyyir, maka air tersebut tidak memiliki
kemampuan roful janabah.
"Makanya halangan-halangan ini harus dihilangkan, dan kotoran yang berpotensi
merubah air harus kita hilangkan, termasuk adat memakai sampo itu hentikan ya,
bahaya itu," tambah Gus Baha.
"Jadi misalnya nawaitu rafal hadtsil akbar terus kamu pakai sampo, resikonya
tadi semua proses ini mutaghoyyir, karena berbau sampo," sambung Gus Baha.
Kecuali, lanjut Gus Baha, jika Anda dapat memastikan sampo itu bersih, namun
kemungkinan hal itu sangat kecil.
"Ya itu tadi buktinya, barangkali kamu menyangka mandi sudah selesai, begitu
pakai handuk masih berbusa, lah masih berbusa kan bukti semua air tadi kita
berbau sampo, berarti statusnya mutaghoyyir,"
Karena itu, Gus Baha berpesan, untuk mandi junub tidak perlu memakai sabun
atau sampo terlebih dahulu sampai selesai mandi junub, setelah itu baru bisa
memakai sabun atau sampo itu.
"Jadi nanti seumpama tidak bersih-bersih banget, sudah selesai. Ya jadi jangan
sampai ada sesuatu yang seperti meniru mutaghoyyir,".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar