Kamis, 28 Januari 2021

PENJELASAN MENGENAI WALI YULLAAH. by Abah Hadi

"WALIYULLAH"

Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

         Wali berasal dari akar kata waliya-yawla, yang berarti “ dekat dengan sesuatu”. 
Al-Waliyyu adalah orang yang memiliki kedekatan dengan Allah atau orang yang disayang Allah.
Demikian pula kata waliy, memiliki dua pengertian. Bisa berarti “ orang yang mencintai Allah” atau bahkan ‘ orang yang mencintai dan dicintai Allah sekaligus”.

Menurut Imam Al-Qusyairi waliy, memiliki 2 pengertian :

- Pertama
Orang yang sekuat tenaga berusaha menjaga hatinya agar tetap hanya bergantung kepada Allah dan terus menerus melakukan ketaatan tanpa diselingi kedurhakaan. Disebut juga waliy salik.

- Kedua
Orang yang hatinya secara penuh dan terus menerus dalam penjagaan dan pemeliharaan Allah. Sering juga disebut waliy majdzub.

Dalam kitab Al-Futuhat Al Makkiyyah Ibnu araby menelusuri kriteria orang yang dicintai Allah dalam Al Qur’an dan menemukan kriteria :

- Pertama
Orang yang hanya menjadikan Allah sebagai pelindung

- Kedua
Orang yang mencintai Allah dan berusaha meniru sifat-sifatnya, misal menjadi lebih sabar, lebih penyayang, pemaaf dsb.

- Ketiga
Orang yang senantiasa kembali kepada Allah, bertaubat. Dalam pengertian setiap kali terpeleset dalam maksiat, dengan segera ia bertaubat.

- Keempat
Orang yang selalu menyucikan diri lahir dan batin.

- Kelima
Orang yang selalu bersyukur atas nikmat dan kehendak Allah.
Bagi para wali musibah dan karunia adalah sama-sama nikmat, karena keduanya datang dan berasal dari Allah.

- Keenam
Orang yang selalu berbuat baik dan memperbaiki, yang disebut Muhsin.

- Ketujuh
Orang yang selalu menghadirkan Allah dalam hatinya, pada setiap detak jantung dan hembusan nafasnya.
Para wali Allah adalah Ahlullah atau “ keluarga Allah”. Yakni hamba-hamba yang mendapatkan bimbingan dan penjagaan Allah, sekaligus tugas tertentu dari Allah.

         Mengenai kedekatan dan hubungan khusus para wali dengan Allah, rasullulah SAW bersabda :” Sesungguhnya dari kalangan para hamba Allah ada segolongan orang yang bukan nabi dan bukan pula syuhada, namun para nabi dan para Syuhada berebut dengan mereka dalam kedudukan terhadap Allah”.

Wahai Rasullulah, ceritakan kepada kami siapa mereka itu dan apa amal perbuatan mereka. Sebab kami senang kepada mereka karena kedudukan mereka itu, kata para sahabat.

Sabda nabi : “Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena Allah, tidak atas dasar pertalian keluarga dan tidak pula karena harta. Demi Allah wajah mereka bercahaya terang. Mereka tidak merasa takut ketika semua orang takut, tidak merasa khawatir ketika semua orang merasa khawatir”.

Lalu beliau membaca Surat Yunus ayat 62 :” Ketahuilah, sesungguhnya para wali Allah itu tiada merasa takut pada mereka dan tidak pula merasa khawatir”.

         Kisah perjalanan para waliyulloh di era pertengahan maupun di zaman sekarang tak pernah sepi dari cerita yang sangat menakjubkan. Walau berabad abad yang silam mereka telah meninggalkan, pulang ke rahmatulloh, namun nama dan lakon hidup mereka masih tetap abadi dan terus di kenang sepanjang masa.

Tidak hanya itu, tempat dan atap di mana sosok seorang waliyulloh di kebumikan, niscaya tempat itu menjadi naungan para umat manusia dalam mencari berkah atau hanya berziarah.

Kisah hidup mereka dari berbagai ulasan ahli sejarah maupun cerita para orang tua, menjadi suatu kajian berbagi kalangan dan pihak, khususnya umat Islam untuk terus mengembangkan berbagai ilmu dan pemahaman serta segala bentuk tingkah laku dan sifatnya untuk selalu ditiru. Sehingga dari keluasan ilmu yang pernah diajarkan oleh para waliyulloh masa lalu masih terus bermanfaat untuk kita di zaman sekarang.

         Bercerita tentang sosok waliyulloh tentu kita banyak berkhayal karena terobsesi akan kelebihannya, baik dari segi karomah yang dimilikinya maupun dari kebersihan hati serta peran hidup sebagai derajat teragung di hadapan Alloh SWT. Dalam konsep batin kita sebagai manusia di era modernisasi seperti sekarang ini, ingin sekali bertemu atau setidaknya bisa sedikit diberi perlindungan baik tentang keluasan ilmu maupun yang lainnya.

Namun sayangnya zaman kewalian sudah tidak bisa kita temui lagi, sehingga untuk mencari guru / mursyid yang bisa menuntun kita menuju puncak ma’rifatillah teramat sulit dan langka.

Lantas, masih adakah sosok waliyulloh di zaman ma’asi seperti sekarang ini? Mungkin jawabannya (masih ada) sebab setiap perputaran zaman ke zaman, titisan dari sifat Rosululloh SAW.  Di muka bumi ini harus ada yang memegang, yaitu disebut dengan nama, “Quthbul Muthlak”

Tapi di manakah keberadaan mereka sebagai waliyulloh kamil bisa kita temui?  Disinilah para umat manusia mulai kehilangan kontak.  Sebab bagaimanapun juga antara zaman kewalian dengan sekarang ini jauh sekali perbedaannya.

         Di zaman wali, sosok waliyulloh dapat kita jumpai di berbagai daerah, karena derajat wali pada masa itu sangat ditampakkan oleh Alloh SWT. Sebagai Himmatul Ummat sosok manusia yang mempunyai kharisma dan karomah tinggi di hadapan ummatnya.

Sedangkan di zaman sekarang para waliyulloh, banyak menutup diri dari pandangan sifat manusia karena alasan fitnah.

Mengapa disebut fitnah? Mengulas realita zaman ke zaman, kehidupan manusia selalu berubah-ubah. Nah, seperti zaman sekarang ini misalnya, sifat manusia lebih terarah kepada sifat duniawiyah dan terbelakang dalam hal ilmu agama.

Segala argumen dan hujjah banyak memakai logika dan pikiran belaka, bukan dari hukum atau pemahaman ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, atau keluasan kitab para Ahlillah.

Sehingga dalam kenyataannya, umat manusia lebih banyak tertutup hati karena kebodohan akan ilmunya dan akhirnya Alloh SWT. Menjauhkan mereka dari orang-orang yang menjadi kekasih-Nya.

DERAJAT / PANGKAT-PANGKAT WALI ALLAH

         Tingkat kewalian yang terdapat dalam diri seseorang sesuai dengan tingkat keimanannya.  Para wali Allah yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah para nabi, dan diantara para nabi yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah para rasul, dan diantara para rasul yang paling tinggi tingkat kewaliaanya adalah rasul ulul azmi, dan diantara rasul ulul azmi yang paling tinggi tingkat kewaliannya adalah Rasulullah Muhammad SAW.

Maka barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan dekat dengan-Nya (mengaku sebagai wali Allah), tetapi ia tidak mengikuti sunah Rasulullah Muhammad SAW, maka sebenarnya ia bukanlah wali Allah tetapi musuh Allah dan wali setan (lihat Al Furqan, hal 6) .

Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Al-quran dibwah ini :
LA TAHSABANNAL LADZI QUTILUU FI SABILILLAHI AMWATAN, BAL AHYAUN INDA ROBBIHIM YURZAQUNA ( Ali Imron 169 ).
Artinya :”Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu MATI bahkan mereka itu HIDUP di sisi tuhannya dengan mendapat rizqi “

HIDUP Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat keni’matan-kenikmatan di sisi Allah, Dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan HIDUP nya itu.

         Berikut 37 pangkat / maqom para wali Allah yang juga terdapat pada kitab Jawahir Al-Khomsi Syeikh Khotiruddin Bayazid Al-Khowajah dan Kitab Jami’u Karomatil Aulia kepunyaan Syeikh Yusuf ibni Isma’il An-Nabhani R.A.:

1.Qutub Atau Ghauts ( 1 abad 1 Orang )

Al Aqtab berasal dari kata tunggal Al Qutub yang memiliki arti penghulu. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Al Aqtab adalah derajat kewalian yang tertinggi. Jumlah wali yang memiliki derajat tersebut hanya terbatas seorang saja untuk setiap waktunya. Di antara mereka ada yang memiliki posisi di bidang pemerintahan, meskipun tingkatan taqarrubnya juga mencapai derajat tinggi, seperti para Khulafa? Ur Rasyidin, Al Hasan Ibnu Ali, Muawiyah Ibnu Yazid, Umar Ibnu Abdul Aziz dan Al Mutawakkil.

2. Aimmah ( 1 Abad 2 orang )

Al Aimmah berasal dari kata tunggal imam yang memiliki arti pemimpin. Setiap waktunya hanya ada dua orang saja yang dapat mencapai derajat Al Aimmah. Keistimewaannya, ada di antara mereka yang pandangannya hanya tertuju ke alam malakut saja, ada pula yang pandangannya hanya tertuju di alam malaikat saja.

3. Autad ( 1 Abad 4 Orang di 4 penjuru Mata Angin )

Al Autad berasal dari kata tunggal Al Watad yang memiliki arti pasak. Yang memperoleh derajat Al Autad hanya ada empat orang saja setiap waktunya. Mereka tinggal di utara, di timur, di barat dan di selatan bumi, mereka bagaikan penjaga di setiap pelosok bumi.

4. Abdal ( 1 Abad 7 Orang tidak akan bertambah & berkurang Apabila ada wali Abdal yg Wafat Allah menggantikannya dengan mengangkat Wali abdal Yg Lain ( Abdal=Pengganti ) Wali Abdal juga ada yang Waliyahnya ( Wanita )

Al Abdal berasal dari kata Badal yang memiliki arti menggantikan. Yang memperoleh derajat Al Abdal itu hanya ada tujuh orang dalam setiap waktunya. Setiap wali Abdal ditugaskan oleh Allah untuk menjaga suatu wilayah di bumi ini. Dikatakan di bumi ini memiliki tujuh daerah. Setiap daerah dijaga oleh seorang wali Abdal. 

Jika wali Abdal itu meninggalkan tempatnya, maka ia akan digantikan oleh yang lain.

“Para wali Abdal mendapatkan derajat tersebut dengan empat kebiasaan, yaitu sering lapar, gemar beribadah di malam hari, suka diam dan mengasingkan diri”. 

5. Nuqoba’ ( Naqib ) ( 1 Abad 12 orang Di Wakilkan Allah Masing-masing pada tiap-tiap Bulan).

An Nuqaba? berasal dari kata tunggal Naqib yang memiliki arti kepala kaum. Jumlah wali Nuqaba? dalam setiap waktunya hanya ada dua belas orang.

 Wali Nuqaba? itu diberi karamah mengerti sedalam-dalamnya tentang hukum-hukum syariat. Dan mereka juga diberi pengetahuan tentang rahasia yang tersembunyi di hati seseorang. Selanjutnya mereka pun mampu untuk meramal tentang karakter dan nasib seorang melalui bekas jejak kaki seseorang yang ada di tanah. Sebenarnya hal ini tidaklah aneh. Kalau anggota jejak dari Mesir bisa mengungkap rahasia seorang setelah melihat bekas jejaknya. Apakah Allah tidak mampu membuka rahasia seseorang kepada seorang waliNya?

6. Nujaba’ ( 1 Abad 8 Orang )

Nujaba? berasal dari kata tunggal Najib yang memiliki arti bangsa yang mulia. Wali Nujaba? pada umumnya selalu disukai orang. Dimana saja mereka mendapatkan sambutan orang banyak. 

Kebanyakan para wali tingkatan ini tidak merasakan diri mereka adalah para wali Allah. Yang dapat mengetahui bahwa mereka adalah wali Allah hanyalah seorang wali yang lebih tinggi derajatnya. Setiap zaman jumlah mereka hanya tidak lebih dari delapan orang.

7. Hawariyyun ( 1 Abad 1 Orang ) Wali Hawariyyun di beri kelebihan Oleh Allah dalam hal keberanian, Pedang ( Zihad) di dalam menegakkan Agama Islam Di muka bumi.

Al Hawariyun berasal dari kata tunggal Hawariy yang memiliki arti penolong. Jumlah wali Hawariy ini hanya ada satu orang saja di setiap zamannya. Jika seorang wali Hawariy meninggal, maka kedudukannya akan di-ganti orang lain. Di zaman Nabi hanya sahabat Zubair bin Awwam saja yang mendapatkan derajat wali Hawariy seperti yang dikatakan oleh sabda Nabi:

“Setiap Nabi memiliki Hawariy. Hawariyku adalah Zubair ibnul Awwam “.

Meskipun pada waktu itu Nabi memiliki cukup banyak sahabat yang setia dan selalu berjuang di sisi beliau. Tetapi beliau saw berkata demikian, karena ia tahu hanya Zubair saja yang meraih derajat wali Hawariy. Kelebihan seorang wali Hawariy biasanya seorang yang berani dan pandai berhujjah.

8. Rojabiyyun ( 1 Abad 40 Orang Yg tidak akan bertambah & Berkurang Apabila ada salah satu Wali Rojabiyyun yg meninggal Allah kembali mengangkat Wali rojabiyyun yg lainnya, Dan Allah mengangkatnya menjadi wali Khusus di bulan Rajab dari Awal bulan sampai Akhir Bulan oleh karena itu Namanya Rojabiyyun.

Ar Rajbiyun berasal dari kata tunggal Rajab. Wali Rajbiyun itu adanya hanya di bulan Rajab saja. Mulai awal Rajab hingga akhir bulan mereka itu ada. Selanjutnya kondisi mereka kembali normal seperti semula. Setiap waktu, jumlah mereka hanya ada empat puluh orang saja. Para wali Rajbiyun ini terpecah di berbagai wilayah. Di antara mereka ada yang saling mengenal, tapi kebanyakan tidak. 

Pada umumnya, di bulan Rajab, sejak awal harinya, para wali Rajbiyun menderita sakit, sehingga mereka tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Selama bulan Rajab, mereka senantiasa mendapat berbagai pengetahuan secara kasyaf, kemudian mereka memberitahukannya kepada orang lain. Anehnya penderitaan mereka hanya bertahan di bulan Rajab. Setelah bulan Rajab berakhir, maka kesehatan mereka kembali seperti semula.

9. Khotam ( penutup Wali )( 1 Alam dunia hanya 1 orang ) Yaitu Nabi Isa A.S ketika diturunkan kembali ke dunia Allah Angkat menjadi Wali Khotam ( Penutup ).

Al Khatamiyun berasal dari kata Khatam yang memiliki arti penutup atau penghabisan. Maksudnya derajat Al Khatamiyun adalah sebagai penutup para wali. Jumlah mereka hanya seorang. Tidak ada derajat kewalian umat Muhammad yang lebih tinggi dari tingkatan ini. Jenis wali ini hanya akan ada di akhir masa, yaitu ketika Nabi Isa as.datang kembali.

10. Qolbu Adam A.S ( 1 Abad 300 orang )

Di antaranya, ada para Wali yang hatinya seperti Nabi Adam as. Jumlah mereka hanya tiga ratus orang. Sabda Nabi saw: “Mereka berhati seperti hati Adam as”. Mereka diberi penghargaan tersendiri oleh Allah. Syeikh Muhyidin berkata: “Jumlah wali jenis ini bukan hanya tiga ratus orang saja dikalangan

umatnya, tetapi ada juga kalangan umat-umat lain. Tentang keberadaan mereka hanya dapat diketahui secara kasyaf. Setiap waktunya dunia tidak pernah kosong dari keberadaan mereka. Mereka memiliki budi pekerti Ilahi, mereka sangat dekat disisi Allah. Doa mereka selalu diterima oleh Allah. Mereka senang dengan doa: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami suka menganiaya diri kami. Jika Engkau tidak berkenan memberi ampunan dan kasih sayang kepada kami, pasti kami akan termasuk orang-orang yang rugi “.

11. Qolbu Nuh A.S ( 1 Abad 40 Orang )

Di antara mereka ada pula yang berhati seperti hati Nuh as. Jumlah mereka hanya empat puluh orang di setiap zamannya. Hati mereka seperti hatinya Nabi Nuh as. Beliau adalah Nabi dan Rasul pertama. Mereka suka berdoa, seperti doa Nuh as yang artinya: “Tuhan, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan siapa saja dari orang beriman, lelaki atau wanita yang masuk ke dalam rumahku dan jangan Engkau tambahkan bagi orang-orang yang berbuat aniaya kecuali kebinasaan” .

Tingkatan wali dari jenis ini sulit diraih orang, sebab fitur khusus mereka sangat keras dalam menegakkan agama, seperti sifat Nabi Nuh as. Mereka selalu memperhatikan sabda Nabi saw yang artinya: “Barangsiapa yang beribadah selama empat puluh hari dengan penuh ikhlas, maka akan terpancar ilmu hakikat dari lubuk hatinya ke lidahnya”.

12. Qolbu Ibrohim A.S ( 1 Abad 7 Orang )

Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Ibrahim. Jumlah wali jenis ini hanya ada tujuh orang dalam setiap zamamnya. Rasulullah saw pernah menceritakan tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Mereka suka dengan doa Nabi Ibrahim as yang artinya: “Tuhanku, berikan kepadaku kebijaksanaan, dan ikutkan aku ke orang-orang saleh”. Mereka diberi keistimewaan yang luar biasa, hati mereka dibersihkan dari rasa ragu, rasa dengki dan rasa buruk sangka terhadap Khalik maupun makhluk, mereka dilindungi dari segala perbuatan buruk.

Syeikh Muhyiddin mengatakan: “Aku pernah menemui salah seorang dari jenis wali tersebut, aku kagum dengan kemuliaan budi pekertinya, luas pengetahuannya dan kesucian hatinya, sampai aku beranggapan bahwa kese-nangan surga telah dipercepat baginya”.

13. Qolbu Jibril A.S ( 1 Abad 5 Orang )

Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Jibril. Jumlah wali jenis ini hanya ada lima orang saja dalam setiap zamannya.

 Rasulullah saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Mereka diberi kekuatan seperti yang diberikan kepada malaikat Jibril yang amat kuat. Di hari kiamat, mereka akan dikumpulkan dengan malaikat Jibril. Dan malaikat Jibril senantiasa membantu rohani mereka, sehingga mereka selalu terpimpin.

14. Qolbu Mikail A.S ( 1 Abad 3 Orang tidak kurang dan tidak lebih Allah selau mengangkat wali lainnya Apabila ada salah satu Dari Wali qolbu Mikail Yg Wafat )

Diantaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Mikail as. Jumlah mereka hanya ada tiga orang saja dalam setiap waktunya. Keistimewaan mereka suka berlemah-lembut terhadap semua orang, dan mereka diberi kekuatan seperti Malaikat Mikail.

15.Qolbu Isrofil A.S ( 1 Abad 1 Orang )

Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Israfil. Jumlah mereka hanya ada satu orang saja dalam setiap zamannnya. Nabi saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Menurut pengamatan kami, Syeikh Abu Yazid Al Bustami termasuk salah seorang dari jenis wali ini. Termasuk juga Isa as. Syeikh Al Muhyiddin mengatakan: “Diantara tokoh-tokoh sufi ada yang diberi hati seperti hati Isa As posisi mereka sangat tinggi di sisi Allah”.

16. Rizalul ‘Alamul Anfas ( 1 Abad 313 Orang )

17. Rizalul Ghoib ( 1 Abad 10 orang tidak bertambah dan berkurang tiap2 Wali Rizalul Ghoib ada yg Wafat seketika juga Allah mengangkat Wali Rizalul Ghoib Yg lain, Wali Rizalul Ghoib merupakan Wali yang di sembunyikan oleh Allah dari penglihatannya Makhluq2 Bumi dan Langit tiap2 wali Rizalul Ghoib tidak dapat mengetahui Wali Rizalul Ghoib yang lainnya, Dan ada juga Wali dengan pangkat Rijalul Ghoib dari golongan Jin Mu’min, Semua Wali Rizalul Ghoib tidak mengambil sesuatupun dari Rizqi Alam nyata ini, tetapi mereka mengambil atau menggunakan Rizqi dari Alam Ghaib.

18. Adz-Dzohirun ( 1 Abad 18 orang )

19. Rizalul Quwwatul Ilahiyyah (1 Abad 8 Orang )

20. Khomsatur Rizal ( 1 Abad 5 orang )

21. Rizalul Hanan ( 1 Abad 15 Orang )

22. Rizalul Haybati Wal Jalal ( 1 Abad 4 Orang )

23. Rizalul Fath ( 1 Abad 24 Orang ) Allah mewakilkannya di tiap Sa’ah ( Jam ) Wali Rizalul Fath tersebar di seluruh Dunia 2 Orang di Yaman, 6 orang di Negara Barat, 4 orang di negara timur, dan sisanya di semua Jihat ( Arah Mata Angin )

23. Rizalul Ma’arijil ‘Ula ( 1 Abad 7 Orang )

24. Rizalut Tahtil Asfal ( 1 Abad 21 orang )

25. Rizalul Imdad ( 1 Abad 3 Orang )

26. Ilahiyyun Ruhamaniyyun ( 1 Abad 3 Orang ) Pangkat ini menyerupai Pangkatnya Wali Abdal

27. Rozulun Wahidun ( 1 Abad 1 Orang )

28. Rozulun Wahidun Markabun Mumtaz ( 1 Abad 1 Orang )
Wali dengan Maqom Rozulun Wahidun Markab ini di lahirkan antara Manusia dan Golongan Ruhanny ( Bukan Murni Manusia ), Beliau tidak mengetahui Siapa Ayahnya dari golongan Manusia , Wali dengan Pangkat ini Tubuhnya terdiri dari 2 jenis yg berbeda, Pangkat Wali ini ada juga yang menyebut ” Rozulun Barzakh ” Ibunya Dari Wali Pangkat ini dari Golongan Ruhanny Air INNALLAHA ‘ALA KULLI SAY IN QODIRUN ” Sesungguhnya Allah S.W.T atas segala sesuatu Kuasa.

29. Syakhsun Ghorib ( di dunia hanya ada 1 orang )

30. Saqit Arofrof Ibni Saqitil ‘Arsy ( 1 Abad 1 Orang )

31. Rizalul Ghina ( 1 Abad 2 Orang ) sesuai Nama Maqomnya ( Pangkatnya ) Rizalul Ghina ” Wali ini Sangat kaya baik kaya Ilmu Agama, Kaya Ma’rifatnya kepada Allah maupun Kaya Harta yg di jalankan di jalan Allah, Pangkat Wali ini juga ada Waliahnya ( Wanita ).

31. Syakhsun Wahidun ( 1 Abad 1 Orang )

32. Rizalun Ainit Tahkimi waz Zawaid ( 1 Abad 10 Orang )

33. Budala’ ( 1 Abad 12 orang ) Budala’ Jama’ nya ( Jama’ Sigoh Muntahal Jumu’) dari Abdal tapi bukan Pangkat Wali Abdal

34. Rizalul Istiyaq ( 1 Abad 5 Orang )

35. Sittata Anfas ( 1 Abad 6 Orang ) salah satu wali dari pangkat ini adalah Putranya Raja Harun Ar-Royid yaitu Syeikh Al-’Alim Al-’Allamah Ahmad As-Sibty

36. Rizalul Ma’ ( 1 Abad 124 Orang ) Wali dengan Pangkat Ini beribadahnya di dalam Air di riwayatkan oleh Syeikh Abi Su’ud Ibni Syabil ” Pada suatu ketika aku berada di pinggir sungai tikrit di Bagdad dan aku termenung dan terbersit dalam hatiku “Apakah ada hamba2 Allah yang beribadah di sungai2 atau di Lautan” Belum sampai perkataan hatiku tiba2 dari dalam sungai muncullah seseorang yang berkata “akulah salah satu hamba Allah yang di tugaskan untuk beribadah di dalam Air”, Maka akupun mengucapkan salam padanya lalu Dia pun membalas salam aku tiba2 orang tersebut hilang dari pandanganku.

37. Dakhilul Hizab ( 1 Abad 4 Orang )
Wali dengan Pangkat Dakhilul Hizab sesuai nama Pangkatnya , Wali ini tidak dapat di ketahui Kewaliannya oleh para wali yg lain sekalipun sekelas Qutbil Aqtob Seperti Syeikh Abdul Qodir Jailani, Karena Wali ini ada di dalam Hizab nya Allah, Namanya tidak tertera di Lauhil Mahfudz sebagai barisan para Aulia, Namun Nur Ilahiyyahnya dapat terlihat oleh para Aulia Seperti di riwayatkan dalam kitab Nitajul Arwah bahwa suatu ketika Syeikh Abdul Qodir Jailani Melaksanakan Towaf di Baitulloh Mekkah Mukarromah tiba2 Syeikh melihat seorang wanita dengan Nur Ilahiyyahnya yang begitu terang benderang sehingga Syeikh Abdul qodir Al-Jailani Mukasyafah ke Lauhil Mahfudz dilihat di lauhil mahfudz nama Wanita ini tidak ada di barisan para Wali2 Allah, Lalu Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani bermunajat kepada Allah untuk mengetahui siapa Wanita ini dan apa yang menjadi Amalnya sehingga Nur Ilahiyyahnya terpancar begitu dahsyat , Kemudian Allah memerintahkan Malaikat Jibril A.S untuk memberitahukan kepada Syeikh bahwa wanita tersebut adalah seorang Waliyyah dengan Maqom/ Pangkat Dakhilul Hizab ” Berada di Dalam Hizabnya Allah “, Kisah ini mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa Ber Husnudzon ( Berbaik Sangka ) kepada semua Makhluq nya Allah.

        Sebetulnya Masih ada lagi Maqom2 Para Aulia yang tidak diketahui oleh kita, Karena Allah S.W.T menurunkan para Aulia di bumi ini dalam 1 Abad 124.000 Orang, yang mempunyai tugasnya Masing-masing sesuai Pangkatnya atau Maqomnya.

Susunan Maqom/Pangkat Para Aulia ini dari kitab Jami’u Karomatil Aulia ( Kumpulan Karomah2 Para Wali ), Perlu di ketahui bahwa Maqomnya para Aulia tidak tetap tapi naik walaupun mereka sudah Meninggal, dan wali Allah ada dimana-mana pesannya adalah jangan suka berprasangka buruk pada orang lain.

Sebagaimana orang yang menjalani tasawuf hal-hal itu sering dirasakan pada-pada tingkatan-timgkatan kesufianya,  seperti tingkatan tasawuf menurut abu Sa’id bin abul Khair berikut:

1. Niat )

2. Inabah (penyesalan) 

3. Tobat  

4. Iradah (Kemauan) 

5. Mujahadah (kesungguhan) 

6. Muraqabah (mawas diri)

7. Sabar 

8. Zikir 

9. Rida 

10. Mukhalafah an-nafs (melawan hawa nafsu) 

11. Mufakat 

12. Taslim (penyerahan)  

13. Tawakal 

14. Zuhud

15. Ibadah 

16. Warak 

17. Ikhlas

18. Sidq (benar/jujur) 

19. Khauf (takut akan kemurkaan Allah SWT) 

20. Raja’ (harap akan rahmat Allah SWT)

21. Fana 

22. Baka 

23. Ilm al-yaqin (ilmu yakin) 

24. Haqq al-yaqin (yakin yang sebenarnya) 

25. Makrifat 

26. Juhd (usaha keras)

27. Walayah (kewalian

28. Mahabbah

29. Wijd (ekstase)

30. Qurb (kehampiran)

31. Tafakur (perenungan)

32. Wisal (hubungan langsung)

33. Kasyf (terbuka hijab yang membatasi manusia dan Allah SWT)

34. Khidmat

35. Tajrid atau tajarrud (pembersihan hati dari selain Allah SWT)

36. Tafrid (menyendiri dengan Allah SWT)

37. Inbisat (melapangkan hati menerima ilahi)

38. Tahkik (menerima kebenaran)

39. Nihayah (akhir perjalanan kerohanian)

40. Tasawwuf (tasawuf)

         Dengan demikian orang yang menjalani tasawuf dapat dilihat dari niat, akhlaq dan ibadahnya semua sesuai dengan syariat, j ika pejalan tasawuf belum menjalani hal2 d atas atau malah menjalankan hal2 yg dluar syariat akan tetapi merasakan hal2 spti itu bisa saja itu dari ilmu2 lain dan bukan untuk kebaikan, akan tetapi jika dlihat orang itu shaleh, dan baik amal ibadahnya.. 

Masya Allah .. ilmu Allah turun kepadanya dan apa yang dirasakannya itu benar2 datang dari Allah karena kecintaan Allah kepadanya dan Allah membuka (kasf) apa2 yang tertutup di kepalanya dan didadanya.
Dari Berbagai sumber.
               
Salam Silaturahmi...
Allohumma sholi alaa Sayyidina Muhammad 🕋🤲🏻👏🏻💚

Senin, 18 Januari 2021

9 Rahasia REKENING GAIB sepanjang masa

*9 Rahasia  REKENING  GAIB  sepanjang masa*

*Yang  pertama,  belilah  sarung  atau  mukena.  Lalu  sedekahkanlah  di  masjid  yang  ramai  di sekitar  kota  Anda  yang  Anda  tahu.  Maka  setiap  kali  orang  memakai  sarung  atau  mukena  yang Anda  sedekahkan  ini,  maka  pahala  orang  yang  sholat  ini  pun  juga  akan  mengalir  kepada  Anda selama  sarung  dan  mukena  ini  dipakai.*

*Yang  kedua,  berikanlah  sumbangan  kepada  masjid  yang  sedang  direnovasi  atau  dibangun. Nggak  perlu  harus  besar,  kecil  pun  tak  masalah  yang  penting  Anda  menjadi  bagian  darinya.  Bisa nyumbang  biaya per  meternya, atau beliin  1  kardus keramiknya, 1  sak  semennya  bahkan 1  keran pun  tak  jadi soal.  Maka selama  masjid  ini  berdiri  dan  dipakai untuk sholat, pahala pun  akan  terus mengalir untuk  Anda.*

*Yang  ketiga,  belilah  Al  Quran.  Lalu  letakkan  di  masjid-masjid  atau  di  rumah-rumah  tahfidz. Hadiahkan  Qur’an  ini.  Maka  selama  Qur’an  ini  terus  dibaca,  berharaplah  setiap  hurufnya  akan menjadi pahala  bagi Anda juga.*

*Yang  keempat* *bersedekahlah  kepada  sekolah atau  madrasah  yang  mengajarkan Qur’an. Salah  satu alasan  kenapa saya  mendirikan sebuah  TPA  dan TK  adalah  karena di dalamnya Qur’an diajarkan.  Dan setiap  kali  Qur’an dihapalkan  oleh anak-anak,  hingga nanti  dia  dewasa menggunakannya  dalam  sholatnya,  insyaallah,  saya  pun  akan  mendapatkan  pahalanya.*
*Karena terhitung  sebagai pembuka  jalan  kebaikan.*

*Yang  kelima,  tanggunglah  kehidupan  seorang  yatim.  Jika  Anda  berani  dan  mampu  maka tanggunglah  kehidupan  seorang  yatim.  Ini  seperti  membeli  nyawa  kedua.  Mungkin  kita  akan lebih  dulu  tua  dan  meninggal.  Maka  saat  itu  terjadi,  sementara  anak  yatim  yang  pernah  kita asuh  masih  tumbuh.  Seluruh  amal  kebaikannya  pun  akan  menjadi  wasilah  bagi  bertambahnya hitungan  amal  kita  pula.  Kalau  belum  punya  cukup  kemampuan,  minimal  bayarin  SPP bulanannya di  sekolah.*

*Yang  keenam, tanggunglah  makan seorang  guru  atau  ustadz.  Seorang  guru  yang  mengajar setiap  hari  dengan  ikhlas,  mengajarkan  kebaikan  ke  banyak  anak  sepanjang  hidupnya.  Jika  kita ikut  berbakti  menanggung  kehidupannya,  maka  kita  pun  akan  memiliki  rekening  amal  seperti yang  guru  tersebut  punya.  Karena  kita  adalah  yang  ikut  membantu  beliau  untu  terus  mampu memperpanjang  nafas  dakwahnya.*

*Yang  ketujuh,  tanamlah  sebuah  pohon.  Menanam  pohon  akan  sangat  bermanfaat. Apalagi  jika  pohon  ini  mampu  hidup  ratusan  tahun.  Selain  membantu  menyediakan  oksigen, barang  siapa  yang  berteduh  di  bawahnya  pun  akan  terhitung  menjadi  catatan  amal  kebaikan kita. ini seperti  memiliki  pohon  amal yang  tiap  saat  bisa dipetik  tanpa mengenal  musiman.*

*Yang  kedelapan  belilah  kursi  roda.  Lalu  sedekahkanlah  ke  klinik  atau  rumah  sakit  atau panti  jompo.  Maka  setiap  kali  kursi  roda  ini  termanfaatkan.  Bisa  Anda  bisa  bayangkan  amalanamalan  baik  ini  pun  akan  terus mengalir untuk  Anda.*

*Yang  kesembilan,  yang  paling  murah  diantara  semuanya.  Sebarkanlah  ini  jika Anda merasa bahwa ini  bermanfaat. Maka apapun  perbuatan baik yang  akan lahir setelah orang  membaca  artikel  ini,  semoga  itu  pun  menjadi  catatan  amal  kebaikan  Anda.  Karena  lewat membagikannya,  Anda  sudah  menjadi  pembuka  jalan  kebaikan  dan  menunjukkan  jalan  kebaikan kepada orang  lain. Itulah  bonus  terakhir  yang  bisa  saya  berikan  untuk  Anda.  Saya  harap  ilmunya  benar-benar Woow  untuk  Anda  semua  dan  yang  lebih  penting,  ini  semua  bisa  bekerja  untuk  Anda.  tentu hanya jika Anda  mau  melakukannya dengan  serius  dan  konsisten. Terima Kasih..  dan  semoga  bermanfaat. Salam  dari  saya untuk  keluarga Anda di  rumah..*

*Jika anda ingin segera ditolong Allah, lakukan segera action...*

*Nashrun minallah wa fathun Qarieb.*

Kamis, 14 Januari 2021

TAWASUL PAMUNGKAS

ALFATIHAH ILA HADROTIN NABIYYIL MUSTOFA ROSULULLAH SHOLALLAHU 'ALAIHI WA 'ALIHI WA AJWAZIHI WA DZURIYATIHI WAMAW WALAH WA ILA RUH HABABAH KHODIJATUL AL KUBRO BINTI KHUWAILID WA HABABAH FATIMAH AZZAROH BINTI NABI MUHAMMADIN SHOLALLAHU'ALAIHI WA ALIHI WASALAM WA SAYYIDINA ALI BIN ABI THOLIB WA SAYYIDINA HASAN BIN SAYYIDINA ALI BIN ABI THOLIB WA SAYYIDINA HUSEIN BIN SAYYIDINA ALI BIN ABI THOLIB WA SAYYIDINA ALI ZAINAL ABIDIN BIN SAYYIDINA HUSEIN WA NABIYULLAH KHIDIR
ABUL ABBAS
BALYA BIN MALKAN BIN FALIKH BIN ANBAR BIN SALAKH BIN ARFAKHSYADZ BIN SAM BIN NABIYULLAH NUH AS BIN LUMAKH BIN MUTAWASYLIKH BIN NABIYULLAH IDRIS AS BIN YARD BIN MAHLAIL BIN QOINAN BIN YANASY BIN NABIYULLAH SYITS 'ALAIHIS SALAM BIN NABIYULLAH ADAM 'ALAIHIS SALAM WA NABIYULLAH ILYAS 'ALAIHIS SALAM WA NABIYULLAH DAUD ALAIHI SALAM WA NABIYULLAH SULAIMAN BIN NABIYULLAH DAUD 'ALAIHIS SALAM WA ILA RUHI QUTBUL ROBBANI SULTHONUL AULYA SYECH ABDUL QODIR AL JAILANI WA AL QUTUB SYECH AHMAD BIN MUHAMMAD AT-TIJANI WA AL IMAM QUTUB SYECH AHMAD BADAWI WA SAYYIDINA AL MUHAJIR ILALLAH AHMAD BIN ISA WA ILA RUH SAYYIDINA AL FAQIHIL MUQODAM MUHAMMAD BIN ALI BA'ALWI WA SAYYIDINA AHMAD BIN SAYYIDINA AL FAQIHIL MUQODAM MUHAMMAD BIN ALI BA'ALWI WA SULTHONUL MALA-IL WA IMAMUL AULYA GHOUTSUL AL KABIR SYAMSU SYAMUS WA MUHYI NUFUS AL HABIB ABDULAH BIN ABUBAKAR ALAYDRUS AL AKBAR WA AL QUTUB HABIB ABUBAKAR BIN ABDULAH AL ADANI ALAYDRUS WA SAYYIDINA AL IMAM QUTBUL FAKHRUL WUJUD SYEIKH ABUBAKAR BIN SALIM SHOHIBUL 'INAT WA AL IMAM AQIL BIN SALIM WA MAULA SYI-IB HABIB AHMAD BIN MUHAMMAD AL HABSYI WA SAYYIDINA WA HABIBINA WA BAROKATINA AL HABIB UMAR BIN ABDURAHMAN AL ATHOS SHOHIBUR ROTIB WA SYEIKH ALI BIN ABDULLAH BAROS WA SHOHIBUR ROTIB QUTBIR IRSYAD WA GHOUTSIL 'IBAD AL HABIB ABDULLAH BIN ALWI AL HADDAD WA HABIB IBRAHIM BIN HASAN AL BA'UMAR ARRAKHILAH KRAMAT CIMAHI WA AL HABIB MUHAMMAD BIN HASAN AL BA'UMAR ARRAKHILAH WA AL HABIB ABDULAH BIN MUHAMMAD AL BA'UMAR ARRAKHILAH WA AL HABIB AHMAD BIN ABDULLAH AL BA'UMAR ARRAKHILAH WA AL HABIB HAMID BIN AHMAD BIN ABDULLAH AL BA'UMAR ARRAKHILAH WA SAYYID HABIBI ALI BIN HAMID BIN AHMAD BIN ABDULLAH BIN MUHAMMAD AL BA'UMAR ARRAKHILAH WA ABI WA UMI WA AJAZANI AJAZAMAN ILA MUNTAHA WA ALFATIHAH KHUSUSHON ILA RUHI WA JASADI WA DZOHIRI WA BATINUHU WA 'AINI WA NURUL 'AINI WA QOLBI WA FIQRI WA AQLI WA NURRUL QOLBI WA NURUL QOBRI WA RIZQI WA SALIMI WA BAROKATI WA KAROMATI WA KASYAFI WA SIFATI WA DZATI WA HAIBATI WA SAKINATI WA MAWADATI WA MAHABATI WA INAYATI WA ROHMATI WA HIDAYATI MINALLAH WA SYAFA'ATI MINALLAH WA JAMI'IL HAJATI QOBUL (SEBUTKAN LANGSUNG NAMA DIRI KITA SENDIRI BIN NAMA BAPAK KITA) WA USHULIHIM WA FURU-IHIM, ANALLAHA YU'LI DAROJATIHIM FIL JANNAH WA YANFAUNA BI ASRORIHIM WA ANWARIHIM WA 'ULUMIHIM WA BIL BAROKATIHIM WA MU'JIZATIHIM WA KAROMATIHIM WA SAKINATIHIM WA MAWWADADIHIM WA ROHMATIHIM WA HAIBAHTIHIM  WA MAHABBATIHIM WA INNAYAHTIHIM WA SYARIA'TIHIM WA THORIQOHTIHIM WA HAQIQATTIHIM WA MA'RIFATIHIM WA SYAFA'ATIHIM FIDDINNI FIDDUNYA WAL AKHIROH BISSIRRIL WA MU'JIZATI MIAHTI ALFI ALFI ALFI SURAHTUL ALFATIHAH......


TAWASUL INI SEPERTI BIASA TAPI SANGAT LUAR BIASA KARENA TERDAPAT KALIMAH YG MENGANDUNG ARTI : 

ASRORIHIM(SEGALA SELURUH RAHASIA2) WA ANWARIHIM(SEGALA CAHAYA2) WA 'ULUMIHIM(SELURUH ILMU2 YG BERMANFAAT DARI PARA WALI ALLAH DAN PARA NABI YG NAMANYA DISEBUTKAN DIATAS) WA BIL BAROKATIHIM(SEGALA KEBERKAH2AN) WA MU'JIZATIHIM(PERTOLONGAN MU'JIZAT2 PARA NABI YG DISEBUT KAN DIATAS) WA KAROMATIHIM(KAROMAH2NYA PARA WALI ALLAH YG NAMANYA DISEBUTKAN DIATAS) DLLNYA


 DAN BISA DITAMBAHKAN NAMA2 PARA WALI DAN ULAMA2 YG KITA SEGANI....TAWASUL INI SANGAT BAGUS DIDALAM SEBELUM MEMBACA AMAL2AN HIKMAH,

AJAZTUKUM, SILAKAN DI SEBARLUASKAN AGAR SESUATU YG TIDAK DISEBUTKAN DIDALAM KALIMAH2 TAWASUL BISA DI KETAHUI ORANG2 UMUM TANPA DI RAHASIAKAN LAGI,

Sebab terdapat kalimah2 yg tidak atau jarang di ketahui oleh umum dan jarang di buka oleh ulama2 khusus dan jika kita bertawasul dengan tawasul tersebut lalu silakan kita melakukan wirid apapun juga, maka akan cepatnya naik derajat,cepat hasilnya dllnya..



AJAZTUKUM.



Dan mohon segera di catat atau di salin ke buku agar tidak hilang

Habibi Ali Baumar Ar Rakhilah